mugkin kesalahan yang ku perbuat berdmpak banget buat kamu tapa aku juga gak bermaksut demikian.
aku mau minta maaf jika memang itu menyakitkn buatmu, terserah kamu mau menerima permintaan maaf q atau tidak.
moga kamu bisa mengerti.
by : yeoja
nata ashter
Senin, 06 Januari 2014
cerita remaja
“ Sayang..angkat dong..”suara nada telepon di ponselku berbunyi,pertanda ada panggilan masuk.Aku segera mengambil ponsel yang ada di samping bantalku.Ku lihat nama yang ada di layar ponselku ”YUDHA”ucapku seraya memencet tombol warna hijau yang ada pada ponselku.”halo sayang..kenapa??”ucapku dengan suara malas-malasan.” Ajeng sayang,pasti kamu baru bangun ya.kebiasaan!udah 2 tahun pacaran masih aja ga bisa ngerubah sifat.”ucap yudha yang tak lain adalah kekasihku.”yahh sayang,kamu kan tau sendiri kalo aku tu susah bangun pagi.”ucapku dengan suara manja.”makanya jadi cewek tu jangan kayak kebo”ejek yudha.”yee kamu malah ngledek.Tapi kalau aku kebo kok kamu suka??”godaku padanya.”hmmm..iya deh iya..eh ya udah kamu sekarang bangun,mandi terus langsung siap-siap.Kalo dalam waktu 30 menit kamu belum siap..aku tinggalin loh..”godanya.”ehhh jangan dong..iya aku bangun..udah ya aku mau siap-siap..dah sayang..”ucapku seraya mengakhiri pembicaraan ku di telephone bersama kekasihku alias si yudha.
Dua puluh lima menit sudah ku habiskan waktuku untuk bersiap-siap.Masih ada waktu lima menit untuk menunggu pangeran ku.Siapa lagi kalau bukan Yudha.Hmmm susahnya kalau punya pacar disiplin.Tiba-tiba ku dengar suara klakson motor di depan rumahku.”Tinn.tiinn..tinn.”.Pasti itu si yudha,kebiasaan deh.”Ma..aku berangkat dulu ya..”teriak ku pada mama yang sudah ada daritadi di dapur.”Iya sayang..hati-hati”.
Setelah aku berpamitan pada mama,aku segera mengahampiri Yudha yang sejak daritadi menungguku.”Ayo buruan..nanti telat lagi..”ucapnya kepadaku di ikuti senyumannya yang membuat aku jatuh cinta padanya.Aku hanya membalas dengan anggukan saja.Sambil aku naik ke ninja merahnya Yudha.Seperti biasa di perjalanan kami selalu bersenda gurau.Tapi dia masih bisa tetap konsen kok nyetirnya.Dan akhirnya sampai juga kita di sekolah.Saat aku dan Yudha ingin melangkahkan kaki menuju kelas,tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku”Ajeng..”langsung saja aku menoleh ke arah sumber suara.”Karina..ada apa kamu manggil aku??”ucapku padan salah satu sahabtku itu.”hmmm..kamu mau nemenin aku ke kantin ga??aku ingin breakfast..soalnya aku tadi belum sempat..plisss”ucapnya memelas padaku.Tiba-tiba Yudha nimbrung “ ya udah sana anterin tu si miss nying-nying..kasihan..melas gitu..nanti malah pingsan lagi”ledek yudha pada Karina.”yeee resek lo!”ucap Karina sambil manyun.”ya udah ayo..aku duluan ya sayang..sampai ketemu di kelas..bye..”ucapku pada Yudha seraya meninggalkannya.
*
Tiba-tiba bel pulang sekolah berbunyi.Murid-murid berhamburan keluar kelas.Termasuk Aku dan Yudha.Saat mau sampai di parkiran Yudha bicara padaku”hmmm..Ajeng..sepertinya hari ini aku tak bisa mengantarkanmu pulang..aku ada acara..maaf ya..”ucapnya sembari meninggalkan ku begitu saja.Aku bingung dengan sifatnya barusan.Tak biasanya dia seperti ini padaku.Tapi ya sudahlah,biarkan saja.
Setelah Yudha pergi aku segera keluar dari halaman sekolah dan mencari taksi.Tapi naas tak ada satupun taksi yang lewat di depanku.Cuaca semakin menunjukkan keinginannya untuk menjatuhkan rintikan air.Sebelum awan menjatuhkan rintikan air,aku nekat saja pulang dengan berjalan kaki.Padahal kalau di hitung-hitung rumahku jauh juga.Tapi apa boleh buat,daripada aku tidak pulang-pulang yang ada aku hanya membuat mama khawatir.Saat aku sedang berjalan,tak sengaja aku melewati sebuah taman.Ku sempatkan diri untuk mampir sebentar.Tapi saat aku ingin mendekati sebuah bangku yang ada di taman,aku menemukan sosok seseorang yang kurasa aku mengenalnya.Laki-laki,tinggi,putih,dan yang bikin aku kaget dia memakai jaket yang persis saat di pakai Yudha tadi saat ke sekolah bersamaku.Apa mungkin itu Yudha???Ku coba melihat lebih detail lagi siapa sosok laki-laki tersebut,dan ternyata benar itu adalah Yudha kekasihku.Tapi mengapa dia ada di taman bersama seorang perempuan dan kelihatannya mereka akrab sekali.Dan yang lebih mengagetkan lagi,aku melihat perempuan itu mencium pipi kekasihku.Dan kekasihku biasa-biasa saja.Ku coba mengucek kedua mataku lagi memastikan ini nyata atau mimpi??!!Dan benar saja ini bukan mimpi melainkan nyata.Melihat hal itu rasanya hatiku seperti tersambar petir.Tiba-tiba hujan turun begitu deras membasahi sekujur tubuhku.Sepertinya awan tahu apa yang sedang aku rasakan sekarang.Hatiku sangat hancur melihat kejadian ini.
Ku urungkan niatnya untuk pulang.Setelah melihat kejadian di taman tadi.Aku lebih memilih mencari tempat yang bisa menenangkan hatiku sejenak.Sebelumnya aku telah mengirimkan pesan kepada mamaku kalau aku pulang terlambat karena harus mengerjakan tugas di rumah Karina.Aku pun tak tahu harus pergi kemana.Aku hanya menatap jalanan lurus.Aku masih memikirkan kejadian tadi.Tubuhku basah kuyup.Aku menggigil kedinginan.Tak jauh dari tempatku berjalan,ku melihat sebuah gubuk kecil yang ada di pinggir jalan.Dengan langkah gontai ku berjalan mendekati gubuk tersebut.Ku istirahatkan sejenak pikiranku disana.Walau sebenarnya aku sudah tak kuat menahan dingin.Tiba-tiba ada sebuah mobil yang mendekati gubukku.Orang yang ada di dalamnya pun keluar dan mendekatiku.”Sayang ayo pulang..kamu kenapa bisa ada disini..daritadi perasaan mama tidak enak memikirkanmu.”ucap wanita separuh baya yang tak lain adalah mamaku.Ku berdiri dan langsung memeluk mamaku.Berharap bisa lebih tenang dengan pelukan seorang ibu.Akhirnya dengan tubuh yang tak kuat lagi aku masuk mobil dan pulang bersama mama.
*
Keesokannya aku berangkat sekolah sendiri tanpa menunggu laki-laki yang sudah membuat hatiku hancur berkeping-keping.Dari kemarin juga aku sama sekali tidak menghubunginya.Semenjak kejadian kemarin aku juga sudah muak sama dia.Di hatiku mulai tumbuh benih-benih kebencian padanya.Saat sampai di sekolah tepatnya di kelas,aku menemukan sosok laki-laki penghianat yang telah merusak hatiku.Dia juga tak seperti biasa duduk denganku.Dia pindah tempat duduk di dekat Aldo.Saat aku tahu dia seperti itu,aku cuek saja.Aku sudah tak peduli dengannya.Walaupun sebenarnya di lubuk hatiku yang paling dalam aku ingin memeluknya karena aku rindu padanya.Dan aku juga ingin sekali bertanya padanya tentang kejadian di taman kemarin.Soalnya aku penasaran sekali siapa perempuan yang ditemuinya kemarin di taman dan mengapa perempuan itu menciumnya??
Saat bel istirahat ku beranikan diriku mendekati Yudha.Aku ingin menanyakan kejadian itu padanya.Kebetulan dia tidak keluar malah agi santai di kelas.Ku mendekatinya perlahan.”Yudha..”sapaku padanya.Dia hanya melihatku sekilas tanpa ekspresi apapun.Hati ku rasanya sakit sekali melihat Yudha seperti ini padaku.”aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu.aku mohon kau mau menjawabnya jujur..”ucapku lirih.Yudha masih seperti tadi.”mengapa kau kemarin pergi ke taman tak mengabariku dan mengapa kau bersama perempuan disana dan mengapa saat perempuan itu mencium mu kau biasa-biasa saja.”ucapku menahan tangis dan amarah.Tiba-tiba Yudha angkat bicara”maafkan aku tak memberi mu kabar..dan aku ingin bilang mulai sekarang kita akhiri saja hubungan ini..”ucap Yudha dengan nada terpaksa dan pergi meninggalkan ku sendiri di dalam kelas.Jderr!!hatiku seperti tersambar petir mendengar kata-kata Yudha barusan.Aku tak tahu lagi harus bagaimana.Dia memutuskan ku tanpa memberi satu alasanpun.
*
Sampai suatu saat aku mendengar kabar kalau Yudha akan segera melangsungkan pertunangan dengan seorang gadis yang bernama Arita.Sungguh tak bisa ku bendung lagi air mataku.Aku menangis sejadi-jadinya.Hatiku sesak mendengarnya.Nafasku tak beraturan.Akhirnya aku berlari menemui salah seorang sahabatku siapa lagi kalau bukan Karina.Saat dia sudah ada di depan mataku aku langsung memeluknya.Ku tumpahkan semua penat yang ada di hatiku.Dia mengerti sekali apa yang sedang kurasakan.Sampai akhirnya dia berkata padaku”jeng kamu yang sabar ya..semua ada hikmahnya kok..dan aku juga mau ngasih tau sesuatu ke kamu..”ucap Karina seraya melepaskaan pelukanku.”apa Kar??”ucapku masih dalam isak tangisku.”waktu itu kan kamu bilang kalau tiba-tiba Yudha mutusin kamu dan dia ga ngasih alesan sedikit pun ke kamu..aku tahu kok sekarang apa alesannya.”ucap Karina membuatku penasaran.”apa Kar..ayo cepat katakan.”ucapku sambil menggoyang-goyangkan pundak Karina.”jadi gini..Yudha itu mutusin kamu karna dia diminta untuk membahagiakan Arita sebelum Arita akhirnya pergi dari dunia ini untuk selama-lamanya..karna Yudha bilang kalau hidup Arita di vonis tidak lama lagi sama dokter.” “kok kamu bisa tahu..apa selama ini Yudha sering cerita sama kamu??”selidik Ajeng.”iya jeng selama ini dia sering cerita banyak ke aku.Dan asal kamu tahu sebenarnya Yudha itu masih sayang sama kamu jeng..”ucap karina meyakinkanku.”oh gitu..thank’s ya Kar atas informasi kamu..sekarang aku udah lebih tenang..”ucapku sembari tersenyum padanya.”iya sama-sama..”.Aku tak menjawab omongan Karina barusan yang bilang kalau Yudha masih sayang padanya.Karna pikir Ajeng itu hanya bulsyitt!
Dan setelah aku tahu semuanya,aku sekarang sedikit demi sedikit bisa menghapus kesedihanku.Aku juga sudah membuat janji pada Yudha untuk ketemuan yang terakhir kalinya.Aku meminta Yudha menemuiku di Taman yang biasa.Saat aku sampai di taman,aku sudah melihatnya duduk di bangku menungguku.”hay sudah lama..??”tanyaku basa-basi.”oh tidak aku baru saja sampai..”ucapnya dingin.”aku sudah tahu semuanya.aku tahu mengapa tiba-tiba kau memutuskanku tanpa sebab.apa hanya karna Arita kau begini padaku??aku hanya ingin bilang bahwa tidak semua orang yang di vonis sama dokter hidupnya ga akan lama lagi itu 50% tidak benar karna yang menentukan hidup itu bukan dokter tapi ALLAH.dan bisa saja orang yang kelihatanya selalu ceria dan sehat justru dia yang akan di ambil sama ALLAH duluan.aku Cuma mau bilang itu saja sama kamu.terima kasih karna kau sudah mau menemuiku..”ucapku terakhir kalinya pada Yudha.
Setelah mendengar kata-kata Ajeng,perasaan ku mulai tidak enak.Aku merasa ada sesuatu yang akan terjadi setelah pertemuan ini.Tapi semoga saja tidak terjadi apa-apa.Aku takut akan kehilangan dia.Aku sangat menyayanginya.”Maafkan aku Ajeng”ucapku lirih.
*
Setelah 3 hari pertemuan itu aku mendapat kabar dari seorang sahabatku dan Ajeng yang tak lain adalah Karina.Dia memberitahuku kalau Ajeng sudah pergi meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya.Dia meninggal karena tertabrak mobil saat dia hendak menyebrang jalan habis bertemu dengan ku.Aku kaget dan tidak sepatah katapun ku ucapakan.Nafasku sesak mendengar kabar itu.Aku tak menyangka kalau Ajeng akan pergi secepat ini meninggalkan ku.Dan Karina juga memberikan ku sebuah amplop dan kaset untuk ku.Karina bilang itu semua dari Ajeng.Sebelum dia pergi dia meninggalkan itu untukku.Dan sebelum aku membaca dan melihat kaset yang di berikan Ajeng untukku,aku bergegas pergi ke makam Ajeng dulu.Aku ingin minta maaf sama Ajeng atas semua yang pernah aku lakuin sama dia.Kalau aku pernah bikin dia nangis,bikin dia sakit,dan dan apa aja yang membuat Ajeng benci sama aku.Saat sampai di makam akau langsung lari memeluk batu nisan yang bertuliskan RAHAYU AJENG BIN SAFARO..aku menangis sejadi-jadinya di makam Ajeng.Setelah itu aku kembali ke rumah dan ku baca surat dari Ajeng..yang isinya..
To : Yudha
Hay yud..apa kabar kamu..gimana pertunangan kamu sama Arita seneng kan??!
Mungkin saat kamu baca surat ini aku udah ga ada..aku udah pergi untuk selama-lamanya dan ga akan mungkin kembali..maaf ya kalau selama ini aku punya salah sama kamu..selama kita pacran dulu aku ga pernah ngebahagiain kamu..aku memang bukan cewek sempurna yud..dan aku Cuma mau ngingetin satu hal sama kamu..
Kalo orang yang divonis dokter tu tidak selamanya benar..bisa saja orang yg ceria dan sehat malah di ambil ALLAH duluan..hidup itu udah ada yang ngatur yud..dan aku mau bilang kalau aku sampai saat ini masih sayang banget sama kamu..kamu selalu ada di hati aku..
YOU WILL ALWAYS IN MY HEART YUDHA WILLIAM..
From : seseorang yang pernah ada di hati kamu..RAHAYU AJENG..:)
Setelah membaca surat itu,Yudha kemudian menyetel kaset yang di berikan Ajeng..Saat Yudha menonton,dia kaget bukan main pasalnya ternyata selama ini dia telah di bohongi oleh Arita.Yang kata yudha umurnya ga bakal panjang lagi..tapi ternyata itu semua hanya rekayasa Arita supaya bisa mendapatkan Yudha.Yudha sangat menyesali perbuatannya kepada Ajeng.Dia merasa bersalah sekali pada Ajeng.Dan dari situ dia mulai membenci seorang Arita.Dan kemudian Yudha menciptakan sebuah lagu untuk Ajeng..yaitu..
Saat terakhir
Tak pernah terfikir olehku
Tak sedikitpun ku bayangkan
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri..
Begitu sulit ku bayangkan
Begitu sakit ku rasakan
Kau akan pergi tiggalkan ku sendiri..
Reff:
Di bawah batu nisan kini kau tlah sandarkan
Kasih sayang kamu bagitu dalam
Sungguh ku tak sanggup ini terjadi karna
Ku sangat cinta
Inilah saat terakhirku melihat kamu
Jatuh air mataku menangis pilu
Hanya mamou ucapka..
Selamat jalan kasih..
Satu jam saja ku telah bisa
Cintai kamu kamu kamu
Di hatiku..namn bagiku
Melupakanmu butuh waktuku seumur hidup
Satu jam saja ku telah bisa sayangi kamu..
Di hatiku..namun bagiku..
Lupakanmu butuh waktu ku seumur hidup...ooo
“AJENG AKU SAYANG SAMA KAMU..MAAFIN AKU!!!!!!”
Dua puluh lima menit sudah ku habiskan waktuku untuk bersiap-siap.Masih ada waktu lima menit untuk menunggu pangeran ku.Siapa lagi kalau bukan Yudha.Hmmm susahnya kalau punya pacar disiplin.Tiba-tiba ku dengar suara klakson motor di depan rumahku.”Tinn.tiinn..tinn.”.Pasti itu si yudha,kebiasaan deh.”Ma..aku berangkat dulu ya..”teriak ku pada mama yang sudah ada daritadi di dapur.”Iya sayang..hati-hati”.
Setelah aku berpamitan pada mama,aku segera mengahampiri Yudha yang sejak daritadi menungguku.”Ayo buruan..nanti telat lagi..”ucapnya kepadaku di ikuti senyumannya yang membuat aku jatuh cinta padanya.Aku hanya membalas dengan anggukan saja.Sambil aku naik ke ninja merahnya Yudha.Seperti biasa di perjalanan kami selalu bersenda gurau.Tapi dia masih bisa tetap konsen kok nyetirnya.Dan akhirnya sampai juga kita di sekolah.Saat aku dan Yudha ingin melangkahkan kaki menuju kelas,tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku”Ajeng..”langsung saja aku menoleh ke arah sumber suara.”Karina..ada apa kamu manggil aku??”ucapku padan salah satu sahabtku itu.”hmmm..kamu mau nemenin aku ke kantin ga??aku ingin breakfast..soalnya aku tadi belum sempat..plisss”ucapnya memelas padaku.Tiba-tiba Yudha nimbrung “ ya udah sana anterin tu si miss nying-nying..kasihan..melas gitu..nanti malah pingsan lagi”ledek yudha pada Karina.”yeee resek lo!”ucap Karina sambil manyun.”ya udah ayo..aku duluan ya sayang..sampai ketemu di kelas..bye..”ucapku pada Yudha seraya meninggalkannya.
*
Tiba-tiba bel pulang sekolah berbunyi.Murid-murid berhamburan keluar kelas.Termasuk Aku dan Yudha.Saat mau sampai di parkiran Yudha bicara padaku”hmmm..Ajeng..sepertinya hari ini aku tak bisa mengantarkanmu pulang..aku ada acara..maaf ya..”ucapnya sembari meninggalkan ku begitu saja.Aku bingung dengan sifatnya barusan.Tak biasanya dia seperti ini padaku.Tapi ya sudahlah,biarkan saja.
Setelah Yudha pergi aku segera keluar dari halaman sekolah dan mencari taksi.Tapi naas tak ada satupun taksi yang lewat di depanku.Cuaca semakin menunjukkan keinginannya untuk menjatuhkan rintikan air.Sebelum awan menjatuhkan rintikan air,aku nekat saja pulang dengan berjalan kaki.Padahal kalau di hitung-hitung rumahku jauh juga.Tapi apa boleh buat,daripada aku tidak pulang-pulang yang ada aku hanya membuat mama khawatir.Saat aku sedang berjalan,tak sengaja aku melewati sebuah taman.Ku sempatkan diri untuk mampir sebentar.Tapi saat aku ingin mendekati sebuah bangku yang ada di taman,aku menemukan sosok seseorang yang kurasa aku mengenalnya.Laki-laki,tinggi,putih,dan yang bikin aku kaget dia memakai jaket yang persis saat di pakai Yudha tadi saat ke sekolah bersamaku.Apa mungkin itu Yudha???Ku coba melihat lebih detail lagi siapa sosok laki-laki tersebut,dan ternyata benar itu adalah Yudha kekasihku.Tapi mengapa dia ada di taman bersama seorang perempuan dan kelihatannya mereka akrab sekali.Dan yang lebih mengagetkan lagi,aku melihat perempuan itu mencium pipi kekasihku.Dan kekasihku biasa-biasa saja.Ku coba mengucek kedua mataku lagi memastikan ini nyata atau mimpi??!!Dan benar saja ini bukan mimpi melainkan nyata.Melihat hal itu rasanya hatiku seperti tersambar petir.Tiba-tiba hujan turun begitu deras membasahi sekujur tubuhku.Sepertinya awan tahu apa yang sedang aku rasakan sekarang.Hatiku sangat hancur melihat kejadian ini.
Ku urungkan niatnya untuk pulang.Setelah melihat kejadian di taman tadi.Aku lebih memilih mencari tempat yang bisa menenangkan hatiku sejenak.Sebelumnya aku telah mengirimkan pesan kepada mamaku kalau aku pulang terlambat karena harus mengerjakan tugas di rumah Karina.Aku pun tak tahu harus pergi kemana.Aku hanya menatap jalanan lurus.Aku masih memikirkan kejadian tadi.Tubuhku basah kuyup.Aku menggigil kedinginan.Tak jauh dari tempatku berjalan,ku melihat sebuah gubuk kecil yang ada di pinggir jalan.Dengan langkah gontai ku berjalan mendekati gubuk tersebut.Ku istirahatkan sejenak pikiranku disana.Walau sebenarnya aku sudah tak kuat menahan dingin.Tiba-tiba ada sebuah mobil yang mendekati gubukku.Orang yang ada di dalamnya pun keluar dan mendekatiku.”Sayang ayo pulang..kamu kenapa bisa ada disini..daritadi perasaan mama tidak enak memikirkanmu.”ucap wanita separuh baya yang tak lain adalah mamaku.Ku berdiri dan langsung memeluk mamaku.Berharap bisa lebih tenang dengan pelukan seorang ibu.Akhirnya dengan tubuh yang tak kuat lagi aku masuk mobil dan pulang bersama mama.
*
Keesokannya aku berangkat sekolah sendiri tanpa menunggu laki-laki yang sudah membuat hatiku hancur berkeping-keping.Dari kemarin juga aku sama sekali tidak menghubunginya.Semenjak kejadian kemarin aku juga sudah muak sama dia.Di hatiku mulai tumbuh benih-benih kebencian padanya.Saat sampai di sekolah tepatnya di kelas,aku menemukan sosok laki-laki penghianat yang telah merusak hatiku.Dia juga tak seperti biasa duduk denganku.Dia pindah tempat duduk di dekat Aldo.Saat aku tahu dia seperti itu,aku cuek saja.Aku sudah tak peduli dengannya.Walaupun sebenarnya di lubuk hatiku yang paling dalam aku ingin memeluknya karena aku rindu padanya.Dan aku juga ingin sekali bertanya padanya tentang kejadian di taman kemarin.Soalnya aku penasaran sekali siapa perempuan yang ditemuinya kemarin di taman dan mengapa perempuan itu menciumnya??
Saat bel istirahat ku beranikan diriku mendekati Yudha.Aku ingin menanyakan kejadian itu padanya.Kebetulan dia tidak keluar malah agi santai di kelas.Ku mendekatinya perlahan.”Yudha..”sapaku padanya.Dia hanya melihatku sekilas tanpa ekspresi apapun.Hati ku rasanya sakit sekali melihat Yudha seperti ini padaku.”aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu.aku mohon kau mau menjawabnya jujur..”ucapku lirih.Yudha masih seperti tadi.”mengapa kau kemarin pergi ke taman tak mengabariku dan mengapa kau bersama perempuan disana dan mengapa saat perempuan itu mencium mu kau biasa-biasa saja.”ucapku menahan tangis dan amarah.Tiba-tiba Yudha angkat bicara”maafkan aku tak memberi mu kabar..dan aku ingin bilang mulai sekarang kita akhiri saja hubungan ini..”ucap Yudha dengan nada terpaksa dan pergi meninggalkan ku sendiri di dalam kelas.Jderr!!hatiku seperti tersambar petir mendengar kata-kata Yudha barusan.Aku tak tahu lagi harus bagaimana.Dia memutuskan ku tanpa memberi satu alasanpun.
*
Sampai suatu saat aku mendengar kabar kalau Yudha akan segera melangsungkan pertunangan dengan seorang gadis yang bernama Arita.Sungguh tak bisa ku bendung lagi air mataku.Aku menangis sejadi-jadinya.Hatiku sesak mendengarnya.Nafasku tak beraturan.Akhirnya aku berlari menemui salah seorang sahabatku siapa lagi kalau bukan Karina.Saat dia sudah ada di depan mataku aku langsung memeluknya.Ku tumpahkan semua penat yang ada di hatiku.Dia mengerti sekali apa yang sedang kurasakan.Sampai akhirnya dia berkata padaku”jeng kamu yang sabar ya..semua ada hikmahnya kok..dan aku juga mau ngasih tau sesuatu ke kamu..”ucap Karina seraya melepaskaan pelukanku.”apa Kar??”ucapku masih dalam isak tangisku.”waktu itu kan kamu bilang kalau tiba-tiba Yudha mutusin kamu dan dia ga ngasih alesan sedikit pun ke kamu..aku tahu kok sekarang apa alesannya.”ucap Karina membuatku penasaran.”apa Kar..ayo cepat katakan.”ucapku sambil menggoyang-goyangkan pundak Karina.”jadi gini..Yudha itu mutusin kamu karna dia diminta untuk membahagiakan Arita sebelum Arita akhirnya pergi dari dunia ini untuk selama-lamanya..karna Yudha bilang kalau hidup Arita di vonis tidak lama lagi sama dokter.” “kok kamu bisa tahu..apa selama ini Yudha sering cerita sama kamu??”selidik Ajeng.”iya jeng selama ini dia sering cerita banyak ke aku.Dan asal kamu tahu sebenarnya Yudha itu masih sayang sama kamu jeng..”ucap karina meyakinkanku.”oh gitu..thank’s ya Kar atas informasi kamu..sekarang aku udah lebih tenang..”ucapku sembari tersenyum padanya.”iya sama-sama..”.Aku tak menjawab omongan Karina barusan yang bilang kalau Yudha masih sayang padanya.Karna pikir Ajeng itu hanya bulsyitt!
Dan setelah aku tahu semuanya,aku sekarang sedikit demi sedikit bisa menghapus kesedihanku.Aku juga sudah membuat janji pada Yudha untuk ketemuan yang terakhir kalinya.Aku meminta Yudha menemuiku di Taman yang biasa.Saat aku sampai di taman,aku sudah melihatnya duduk di bangku menungguku.”hay sudah lama..??”tanyaku basa-basi.”oh tidak aku baru saja sampai..”ucapnya dingin.”aku sudah tahu semuanya.aku tahu mengapa tiba-tiba kau memutuskanku tanpa sebab.apa hanya karna Arita kau begini padaku??aku hanya ingin bilang bahwa tidak semua orang yang di vonis sama dokter hidupnya ga akan lama lagi itu 50% tidak benar karna yang menentukan hidup itu bukan dokter tapi ALLAH.dan bisa saja orang yang kelihatanya selalu ceria dan sehat justru dia yang akan di ambil sama ALLAH duluan.aku Cuma mau bilang itu saja sama kamu.terima kasih karna kau sudah mau menemuiku..”ucapku terakhir kalinya pada Yudha.
Setelah mendengar kata-kata Ajeng,perasaan ku mulai tidak enak.Aku merasa ada sesuatu yang akan terjadi setelah pertemuan ini.Tapi semoga saja tidak terjadi apa-apa.Aku takut akan kehilangan dia.Aku sangat menyayanginya.”Maafkan aku Ajeng”ucapku lirih.
*
Setelah 3 hari pertemuan itu aku mendapat kabar dari seorang sahabatku dan Ajeng yang tak lain adalah Karina.Dia memberitahuku kalau Ajeng sudah pergi meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya.Dia meninggal karena tertabrak mobil saat dia hendak menyebrang jalan habis bertemu dengan ku.Aku kaget dan tidak sepatah katapun ku ucapakan.Nafasku sesak mendengar kabar itu.Aku tak menyangka kalau Ajeng akan pergi secepat ini meninggalkan ku.Dan Karina juga memberikan ku sebuah amplop dan kaset untuk ku.Karina bilang itu semua dari Ajeng.Sebelum dia pergi dia meninggalkan itu untukku.Dan sebelum aku membaca dan melihat kaset yang di berikan Ajeng untukku,aku bergegas pergi ke makam Ajeng dulu.Aku ingin minta maaf sama Ajeng atas semua yang pernah aku lakuin sama dia.Kalau aku pernah bikin dia nangis,bikin dia sakit,dan dan apa aja yang membuat Ajeng benci sama aku.Saat sampai di makam akau langsung lari memeluk batu nisan yang bertuliskan RAHAYU AJENG BIN SAFARO..aku menangis sejadi-jadinya di makam Ajeng.Setelah itu aku kembali ke rumah dan ku baca surat dari Ajeng..yang isinya..
To : Yudha
Hay yud..apa kabar kamu..gimana pertunangan kamu sama Arita seneng kan??!
Mungkin saat kamu baca surat ini aku udah ga ada..aku udah pergi untuk selama-lamanya dan ga akan mungkin kembali..maaf ya kalau selama ini aku punya salah sama kamu..selama kita pacran dulu aku ga pernah ngebahagiain kamu..aku memang bukan cewek sempurna yud..dan aku Cuma mau ngingetin satu hal sama kamu..
Kalo orang yang divonis dokter tu tidak selamanya benar..bisa saja orang yg ceria dan sehat malah di ambil ALLAH duluan..hidup itu udah ada yang ngatur yud..dan aku mau bilang kalau aku sampai saat ini masih sayang banget sama kamu..kamu selalu ada di hati aku..
YOU WILL ALWAYS IN MY HEART YUDHA WILLIAM..
From : seseorang yang pernah ada di hati kamu..RAHAYU AJENG..:)
Setelah membaca surat itu,Yudha kemudian menyetel kaset yang di berikan Ajeng..Saat Yudha menonton,dia kaget bukan main pasalnya ternyata selama ini dia telah di bohongi oleh Arita.Yang kata yudha umurnya ga bakal panjang lagi..tapi ternyata itu semua hanya rekayasa Arita supaya bisa mendapatkan Yudha.Yudha sangat menyesali perbuatannya kepada Ajeng.Dia merasa bersalah sekali pada Ajeng.Dan dari situ dia mulai membenci seorang Arita.Dan kemudian Yudha menciptakan sebuah lagu untuk Ajeng..yaitu..
Saat terakhir
Tak pernah terfikir olehku
Tak sedikitpun ku bayangkan
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri..
Begitu sulit ku bayangkan
Begitu sakit ku rasakan
Kau akan pergi tiggalkan ku sendiri..
Reff:
Di bawah batu nisan kini kau tlah sandarkan
Kasih sayang kamu bagitu dalam
Sungguh ku tak sanggup ini terjadi karna
Ku sangat cinta
Inilah saat terakhirku melihat kamu
Jatuh air mataku menangis pilu
Hanya mamou ucapka..
Selamat jalan kasih..
Satu jam saja ku telah bisa
Cintai kamu kamu kamu
Di hatiku..namn bagiku
Melupakanmu butuh waktuku seumur hidup
Satu jam saja ku telah bisa sayangi kamu..
Di hatiku..namun bagiku..
Lupakanmu butuh waktu ku seumur hidup...ooo
“AJENG AKU SAYANG SAMA KAMU..MAAFIN AKU!!!!!!”
bahasa korea
nmaja = laki laki
yeoja = perempuan
cingu = teman
bogosipeo = kangen
saranghae = aku cinta padamu
namja cingu = pacar laki laki
yeoja cingu = pacar perempuan
nugu = siapa
yeobo = panggilan untuk pacar
yeoja = perempuan
cingu = teman
bogosipeo = kangen
saranghae = aku cinta padamu
namja cingu = pacar laki laki
yeoja cingu = pacar perempuan
nugu = siapa
yeobo = panggilan untuk pacar
Kamis, 19 September 2013
anatomi
BAB
I
BAB
II
2.1.4. Unggas air
2.3.2. Kebutuhan nutrisi ternak unggas
2.3.3.1. Jagung giling. Jagung kuning digunakan sebagai sumber
energi ransum dan penggunaanya berkisar 15-70% dari total ransum
(Suprijatna et al., 2008). Selain itu jagung merupakan sumber pigmen
xanthofil yang menimbulkan warna kuning pada kaki dan kulit ayam serta
kuning telur. Jagung kuning lebih baik dari pada jagung putih karena
jangung kuning mengandung pro-vitamin A. Jagung giling memiliki
kandungan energi metabolis (EM) 3370 kkal/kg dan protein kasar sebesar
8,6% (Rasyaf, 2011).
2.3.3.4. Tepung ikan. Tepung ikan terbuat dari ikan dan sisa-sisa
ikan, setelah dikeringkan dan digiling halus. Kandungan protein ikan
sangat beragam, tergantung jenis ikan dan cara pengolahannya (Suprijatna
et al., 2008). Tepung ikan memiliki kandungan energi metabolis (EM)
sebesar 2830 kkal/kg dan protein kasar sebesar 63,6% (Rasyaf, 2011).
2.3.3.5. Premix. Premix merupakan feed suplement atau bahan pakan
tambahan yang digunakan untuk pemenuhi atau menyediakan sumber vitamin,
mineral dan atau juga antibiotik (Rasyaf, 2011). Premix memiliki
campuran bahan pakan yang telah diencerkan yang dalam pemakaiannya harus
dicampurkan kedalam pakan. Premix juga merupakan kombinasi beberapa
mikro-ingridient dengan bahan penyerta sehigga merupakan kombinasi yang
siap dicampurkan dalam pakan ternak (Rukmana, 2003).
BAB
III
BAB IV
BAB
V
DAFTAR
PUSTAKA
PENDAHULUAN
Ternak unggas merupakan jenis ternak yang paling banyak dikenal dan
dipelihara masyarakat kerena menghasilkan produk pangan bergizi sebagai
sumber protein hewani yang paling disukai, murah, dan terjangkau oleh
masyarakat luas. Jenis unggas yang umum dipelihara adalah ayam, itik,
puyuh, dan burung dara. Seiring dengan berkembangnya zaman, maka perlu
meningkatkan pengetahuan tentang pengenalan jenis unggas, anatomi unggas
dan identifikasi penyakit pada unggas serta pengetahuan dalam menyusun
ransum yang diberikan untuk unggas. Pemeliharaan kesehatan unggas
merupakan bagian dari usaha meningkatkan produksi ernak, produktifitas
dan reprodukivitas ternak hanya dapat dicapai secara optimal apabila
ternak dalam keadaan sehat.
Tujuan praktikum Produksi Ternak Unggas adalah untuk mengetahui
bagian-bagian eksterior dan interior unggas jantan dan betina baik ayam
maupun itik, yang meliputi sistem pernapasan, pencernaan, reproduksi dan
urinari serta dapat mengidentifikasi apakah unggas tersebut terserang
suatu penyakit. Manfaat dari praktikum Produksi Ternak Unggas adalah
dapat mengetahui anatomi dan fisiologi unggas, mengetahui perbedaan
antara unggas air dengan unggas darat, unggas jantan maupun unggas
betina, dapat menyusun ransum yang benar, serta dapat mengidentifikasi
penyakit pada unggas.

TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Pengenalan
Jenis dan Klasifikasi Ternak Unggas
2.1.1.
Klasifikasi
secara Internasional
Klasifikasi standar adalah pengelompokkan jenis-jenis ayam `berdasarkan
buku yang diterbitkan oleh perhimpunan Peternak Unggas Amerika Serikat,
yaitu The American Standard of Perfection. Berdasarkan buku tersebut,
terdapat 11 kelas ayam, namun yang dianggap penting hanya 4 kelas, yaitu
kelas inggris, kelas amerika, kelas mediterania, dan kelas asia
(Suprijatna et al., 2008).
Ayam kelas inggris adalah sekelompok ayam yang dibentuk dan dikembangkan
di Inggris. Karakteristik ayam inggris adalah bentuk tubuh besar,
cuping berwarna merah, kulit putih, kerabang telur coklat kekuningan,
bulu merapat ke tubuh, dan termasuk tipe pedaging. Bangsa-bangsa ayam
yang termasuk kelas inggris antara lain Dorking, Autralorp, Orpington,
Sussex, dan Cornish (Suprijatna et al., 2008). Ciri-ciri umum kelas
inggris antara lain kulit telur berwarna coklat, kecuali bangasa ayam
darling, cuping telinga berwarna merah, cakar kaki tidak berbulu, kulit
berwarna putih kecuali bangsa ayam Cornish. Pada kelas ini terdapat
bangsa ayam sebagai berikut, bangsa ayam Cornish, dan bangsa ayam
australorp (Yuwanta, 2004).
Ayam kelas amerika dikembangkan untuk tujuan dwiguna (dual purpose),
yaitu memproduksi telur dan daging. Tanda-tanda umum ayam amerika adalah
warna kulit terang, kerabang telur coklat kecuali telur ayam Lamona
berwarna putih, cuping telinga berwarna merah, shank berwarna kuning,
dan tidak berbulu. Bangsa ayam amerika yang terkenal adalah Plymouth
Rock (PR), Rhode Island Red (RIR), Rhode Island White (RIW), Wyandotte,
New Hampshire (NH), White American, Dominique, Java, Lamona, Jersey
Black Giant, Buck Eye, dan Delawars (Yuwanta, 2004). Karakteristik kelas
amerika adalah bentuk tubuh sedang, cuping telinga berwarna merah, bulu
mengembang, dan kulit berwarna putih.ciri khas lain kulit telur
berwarna coklat kekuningan, cakar tidak berbulu, dan terkenal sebagai
tipe dwiguna. Bangsa-bangsa ayam yang termasuk kedalam kelas ini adalah
Plymouth Rock, Wyandotte, Rhode Island Red (RIR), New Hampshire, dan
Jersey (Suprijatna et al., 2008).
Terdapat tiga bangsa yang terkenal dalam kelas asia, misalnya Brahma (di
India), Langshan (dari China), dan Cochin (dari Shanghai, China). Tanda
spesifik ayam asia adalah bentuk badan besar, mempunyai sifat mengeram,
cakar (shank) berbulu, tulang besar dan kuat, cuping telinga merah, dan
kerabang telur coklat (Yuwanta, 2004). Ayam kelas asia dibentuk dan
dikembangkan di wilayah Asia. Contohnya Brahma, Langshan, dan Cochin
China. Karakteristik ayam asia yaitu bentuk tubuh besar, bulu merapat ke
tubuh, cuping berwarna merah, dan kerabang telur beragam coklat
kekuningan sampai putih. Ciri khas lain dari kelas asia ini adalah cakar
berbulu, kulit berwarna putih sampai gelap, dan merupakan ayam tipe
pedaging (Suprijatna et al., 2008).
Kelompok ayam ini dibentuk dan dikembangkan di sekitar negara dan pulau
di Laut Tengah, seperti Spanyol dan Italia. Karakteristik ayam kelas
mediterania adalah bulu mengembang, cuping telinga berwarna putih,
kerabang telur berwarna putih, dan merupakan tipe petelur. Bangsa-bangsa
ayam yang termasuk kelas ini antara lain Leghorn, Ancona, Spanish,
Minorca, dan Andalusia (Suprijatna et al., 2008). Kelas mediterania
memiliki ciri-ciri umum antara lain ukuran badan relatif kecil, cuping
telinga berwarna putih, cakar tidak berbulu, telur banyak dan berwarna
putih, kulit berwarna putih kecuali leghorn dan ancona. Bangsa-bangsa
ayam yang termasuk kelas ini sebagai berikut bangsa ayam Leghorn, Ancona
dan Minorca (Yuwanta, 2004)
2.1.2.
Klasifikasi
berdasarkan tujuan pemeliharaan
Berdasarkan tujuan pemeliharaan atau biasa disebut tipe ayam, ayam dapat
dikelompokkan menjadi tipe petelur, pedaging, dan medium atau dwiguna
(dual purpose). Ayam tipe petelur dipelihara untuk menghasilkan telur
yang banyak. Karakteristik ayam tipe petelur ini sebagai berikut
bertingkah laku lincah dan mudah terkejut, badan relatif kecil dan
langsing sehingga disebut tipe ringan, cepat dewasa kelamin sehingga
cepat bertelur, jumlah telurnya banyak, kerabangnya berwarna putih, dan
jarang mengeram (Yuwanta, 2004) Ayam tipe petelur memiliki karakteristik
bersifat nervous atau mudah terkejut, bentuk tubuh ramping, cuping
telinga berwarna putih, kerabang telur berwarna putih, produksi telur
tinggi (200 butir/ekor/tahun), efisien dalam penggunaan ransum untuk
membentuk telur, dan tidak memiliki sifat mengeram (Suprijatna et al.,
2008).
Karakteristik ayam tipe pedaging bersifat tenang, bentuk tubuh besar,
pertumbuhan cepat, bulu merapat ke tubuh, kulit putih dan produksi telur
rendah (Suprijatna et al., 2008). Karakteristik ayam tipe pedaging
adalah bersifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, bulu
merapat ke tubuh, kulit putih dan produksi telur rendah (Yuwanta, 2004).
Ayam tipe sedang ini dikembangkan untuk memproduksi telur sekaligus
daging (sesudah ayam diafkir). Dengan demikian, ayam tipe sedang harus
membagi sumber dayanya untuk memproduksi telur dan daging. Oleh karena
itu, ayam tipe medium ini disebut juga ayam tipe dwiguna (dual purpose).
Ayam tipe sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut ukuran badan lebih
besar dan lebih kokoh dari pada ayam tipe ringan serta berperilaku
tenang, timbangan badan lebih berat daripada tipe ringan, karena jumlah
daging dan lemaknya lebih banyak, otot-otot kaki dan dada lebih tebal,
dan produksi telur cukup tinggi dengan kulit telur tebal dan berwarna
coklat (Fadilah, 2003). Ayam tipe dwiguna memiliki karakteristik
bersifat tenang, bentuk tubuh sedang, produksi telur sedang, pertumbuhan
sedang, dan kulit telur berwarna coklat (Suprijatna et al., 2008).
2.1.3.
Unggas
darat
Unggas darat adalah unggas yang hidup didarat, contoh dari ungas darat
adalah ayam ras dan ayam buras. Ayam secara umum memiliki ciri-ciri,
yaitu mempunyai ceker dengan tiga jari dan satu jalu, paruh bertipe
pemakan biji-bijian, memiliki jengger dan cuping (Susilorini et al.,
2009). Ayam peliharaan yang ada dewasa ini merupakan keturunan ayam
hutan yang mengalami proses penjinakkan yang sangat panjang. Jenis ayam
itu terdiri dari ayam hutan merah (Gallus gallus), ayam hutan Ceylon
(Gallus lavayettii), ayam hutan kelabu (Gallus soneratii), dan ayam
hutan jawa atau Gallus varius (Suprijatna et al., 2008).
2.1.4. Unggas air
Itik adalah salah satu jenis unggas air (waterfowls) yang termasuk dalam
kelas Aves, ordo Anseriformes, family Anatidae, sub famili Anatinae,
Tribus anatini dan genus Anas. Ordo Anseriformes mempunyai famili antara
lain Anatidae, subfamili Anatinae dan Anserinae. Anatinae menurunkan
genus Anas dan Cairina yang masing-masing menurunkan spesies itik yaitu
Anas plathyrynchos (Yuwanta, 2004). Beberapa jenis itik merupakan jenis
itik petelur. Itik petelur adalah itik yang memiliki karakteristik
ekonomi sebagai penghasil telur yang baik. Adapaun jenis-jenis dari itik
adalah Indian Runner, Khaki Campbell, Buff Orpington, Cayuga, Cherry
Valley, Anas Javanica atau yang sering disebut itik Jawa (Suprijatna et
al., 2008).
2.2.
Anatomi
dan Identifikasi Ternak unggas
2.2.1. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan organ asesori
dimana saluran pencernaan merupakan organ yang menghubungkan dunia luar
dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses metabolik di dalam tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, esophagus (kerongkongan), crop
(tembolok), proventriculus (perut kecil), gizzard (empedal), duodenum,
usus halus, ceca, rectum, cloaca, dan vent. Sedangkan organ asesori
terdiri dari pankreas dan hati (Suprijatna et al., 2008). Setiap bagian
alat pencernaan masing-masing memiliki fungsi yang berbeda (Fadilah,
2005).
Mulut ayam tidak memiliki lidah, pipi, dan gigi. Langit-langitnya lunak,
tetapi memiliki rahang atas dan bawah yang menulang untuk menutup
mulut. Mulut memiliki fungsi untuk minum dan memasukan makanan,
menghasilkan air liur (enzim pengurai makanan), dan mempermudah makanan
masuk ke kerongkongan (Fadilah, 2005). Kerongkongan atau esophagus
berupa pipa tempat pakan melalui saluran ini bagian belakang mulut
(pharynx) ke proventriculus (Suprijatna et al., 2008). Kerongkongan
berfungsi untuk menyalurkan makanan ke tembolok. Sebelum kerongkongan
memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya
menjadi kantong yang dikenal sebagai crop atau tembolok. Tembolok
memiliki fungsi sebagai penampungan sementara makanan yang dikonsumsi
oleh unggas (Fadilah, 2005).
Proventriculus merupakan pelebaran dari kerongkongan sebelum berhubungan
dengan gizzard (empedal). Pakan berlalu cepat melalui proventriculus
(Suprijatna et al., 2008). Proventriculus berfungsi sebagai penghasil
pepsin yaitu enzim pengurai protein dan penghasil asam lambung
(hydrochloric acid) (Fadilah, 2005).
Gizzard atau empedal seringkali juga disebut muscular stomach (perut
otot). Lokasinya berada diantara ventriculus dan bagian usus halus
(Suprijatna et al., 2008). Gizzard memiliki otot yang kuat dan
permukaan yang tebal, berfungsi sebagai pemecah makanan menjadi
bagian-bagian atau partikel yang lebih kecil (Fadilah, 2005).
Usus halus merupakan organ utama tempat berlangsungnya pencernaan dan
absorpsi produk pencernaan. Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran
pencernaan ini berfungsi mempecepat dan mengefisiensikan pemecahan
karbohidrat, protein, dan lemak untuk mempermudah proses absorpsi
(Suprijatna et al., 2008). Pada bagian usus halus terdapat pankreas yang
menghasilkan enzim amilase, lipase, dan tripsin. Enzim tersebut dan
enzim-enzim lain yang dihasilkan dinding usus halus berfungsi untuk
menguraikan protein dan gula. Hasilnya akan diserap usus halus untulk di
distribusikan ke seluruh tubuh. Usus halus ayam dewasa memiliki panjang
sekitar 1,5 meter (Fadilah, 2005).
Diantara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut
sebagai ceca (usus buntu). Dalam keadaan normal, panjang setiap ceca
sekitar 6 inci atau 15 cm (Suprijatna et al., 2008). Fungsi ceca ini
belum diketahui secara pasti (Fadilah, 2005). Pada ceca hanya sedikit
air yang diserap, sedikit karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan
beberapa bakteri.
Usus besar merupakan rectum. Pada ayam dewasa panjangnya sekitar 10 cm
dengan diameter sekitar dua kali usus halus. Bentuknya melebar dan
terdapat pada bagian akhir usus halus ke kloaka (Suprijatna et al.,
2008). Usus besar berfungsi sebagai penambah kandungan air dalam sel
tubuh dan menjaga keseimbangan air dalam tubuh ayam (Fadilah, 2005).
Kloaka memiliki bentuk yang bulat dan berada pada akhir saluran
pencernaan. Kloaka beraarti common sewer atau saluran umum tempat
saluran pencernaan dan reproduksi bermuara (Suprijatna et al., 2008).
Kloaka berfungsi sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan (Fadilah,
2005).
2.2.2. Sistem respirasi unggas
Sistem respirasi pada ayam terdiri dari nasal cavities, larynx, trachea
(windpipe), syrinx (voice box), bronchi, paru-paru, kantong udara dan
udara tertentu pada tulang (Suprijatna et al., 2008). Fungsi alat
pernapasan ini adalah sebagai tempat pertukaran udara yang masuk dan
keluar dari tubuh ayam. Dengan kata lain, berfungsi sebagai tempat
pertukaran antara oksigen yang masuk kedalam tubuh dan karbondioksida
yang dikeluarkan dari tubuh unggas (Fadilah, 2005). Paru-paru
pada unggas berperan sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas di
dalam darah. Paru-paru ayam relatuf lebih kecil secara proporsional
dengan ukuran tubuhnya, paru-paru tersebut mengembang dan berkontraksi
hanya sedikit dan tidak terdapat diafragma sejati.
Unggas memiliki sistem kantong udara yang berperan untuk menampung
udara. Sebagian besar unggas memiliki delapan antong udara, yaitu median
servical sac, median clavicular sac dan sepasang cranial thoriac,
caudal thoriac, serta abdominal sac. Pada beberapa jenis unggas,
terdapat dua servical sacs sehingga menambah jumlah air sac menjadi
sembilan (Suprijatna et al., 2008). Kantong udara maupun paru-paru
berfungsi sebagai cooling mecanism (mekanisme pendingin) bagi tubuh bila
kelembapan dikeluarkan lewat pernapasan dalam bentuk uap air atau
dengan kata lain berfungsi sebagai pengatur temperatur tubuh (Fadilah,
2005).
2.2.3.
Sistem
reproduksi unggas
2.2.3.1. Sistem reproduksi unggas jantan. Sistem reproduksi ayam
jantan terdiri dari dua testis yang memiliki epididimis dan vas
deferens yang menuju ke alat copulatory (copulatory organ) (Fadilah,
2005). Testis ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang
belakang, melekat pada bagian dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi
oleh ligamentum mesorchium, berdekatan dengan aorta dan vena cavar, atau
di belakang paru-paru bagian depan dari ginjal (Yuwanta, 2004).
Testis memiliki bentuk elipsoid dan berwarna kuning terang, sering pula
berwarna kemerahan karena banyaknya cabang-cabang pembuluh darah pada
permukaan. Testis terdiri dari sejumlah besar saluran kecil yang
bergulung-gulung dan lapisan-lapisannya menghasilkan sperma (Suprijatna
et al., 2008). Alat copulatory pada ayam memiliki dua papillae dan satu
alat copulatory mengecil yang berada di daerah sekitar kloaka (vent)
(Fadilah, 2005).
Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami rudimenter,
kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12-18 cm. Pada
papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan
sperma saat terjadinya kopulasi (Yuwanta, 2004). Alat kopulasi pada itik
berupa penjuluran yang berkembang dari dinding kloaka, bersifat fibrosa
yang memanjang yang dibelit oleh saluran spiral untuk mengalirkan
sperma (Fadilah, 2005).
2.2.3.2. Sistem reproduksi ayam betina. Sistem reproduksi
ayam betina terdiri dari satu ovarium dan satu oviduk. Walaupun organ
reproduksi merupakan tempat produksi sel-sel benih (grem cells), organ
tersebut juga merupakan kelenjar endokrin (Suprijatna et al., 2008).
Pada ayam betina terdapat sebuah ovarium yang terletak pada rongga badan
sebelah kiri. Pada saat perkembangan embrionik, terdapat dua ovari
yaitu vari kanan dan ovari kiri (Fadilah, 2005). Tetapi pada
perkembangan selanjutnya mengalami regresi sehingga pada saat menetas
hanya dijumpai sebuah ovarium kiri, sedangkan yang kanan rudimeter.
Menurut fungsinya saluran telur dibagi menjadi 5
bagian yaitu infundibulum adalah
corong pada ujung oviduct yang berfungsi menangkap sel telur saat
diovulasikan oleh ovarium, magnum
yang menghasilkan albumin kental, panjang magnum sekitar 33 cm, isthmus yang mengeluarkan selaput
kerabang, uterus atau kelenjar kerabang berfungsi untuk tempat pembentukan
cangkang dan tempat pigmentasi cangkang, dan vagina yang merupakan organ
kopulasi betina dengan panjang 15 cm dan kloaka (Fadilah, 2005).
2.2.4.
Sistem urinari
Organ-organ urinasi unggas yaitu ginjal, ureter
dan kloaka. Sistem ekskresi pada unggas terdiri dari dua buah ginjal yang
bentuknya relatif besar memanjang yang berlokasi di belakang paru-paru dan
menempel pada tulang punggung dimana masing-masing
ginjal terdiri dari tiga lobus yang tampak dengan jelas (Suprijatna et al.,
2008). Ginjal adalah organ yang menyaring plasma dari unsur-unsur plasma darah,
dan kemudian secara selektif menyerap kembali air dan unsur-unsur berguna yang
kembali dari filtrat yang akhirnya mengeluarkan kelebihan dari produk buangan
plasma. Ureter adalah saluran muscular
yang mengalirkan urine dari dinding
ginjal menuju ke blader (kantong
kemih). Blader merupakan organ muscular yang berongga yang ukuran dan
posisinya bervariasi tergantung jumlah urine
di dalamnya. Pelvis, ureter, blader dan uretra pada bagian dalamnya
diseliputi oleh epitel transisional (organ yang mengalami distensi, lumen menjai besar,
dinding menipis, dan terjadi suatu transisi ke stratifikasi yang lebih sedikit)
(Fadilah, 2005).
2.2.5.
Identifikasi penyakit ternak unggas
Berdasarkan penyebabnya, penyakit dapat dibedakan menjadi indirect factor atau predisposing dan direct factors. Predisposing penyebab
penyakit biasanya berkaitan dengan stress (cekaman) (Fadilah, 2005).
Penyebabnya antara lain kedinginan, ventilasi yang buruk, populasi tinggi (overcrowding), tidak cukup tempat pakan
dan minum, serta overmedikasi (pengobatan yang berlebihan). Demikian pula
penyakit yang satu menjadi predisposisi penyakit lainnya. Misalnya, infectious bronchitis dapat menjadi
predisposisi penyakit air sac
(kantong udara) (Suprijatna et al.,
2008).
Penyebab langsung penyakit bersifat
infeksius dan noinfeksius. Penyakit infeksius ada yang kontagius maupun
nonkontagius. Penyakit kontagius adalah penyakit yang langsung di transmisi
dari individu atau flock kepada
individu atau flock lainnya (Fadilah,
2005). Penyakit infeksius adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme hidup.
Sebagian besar penyakit infeksi pada unggs adalah kontagius, seperti penyakit
karena virus, bakteri, riketsia, dan fungi. Sementara beberapa penyakit infeksi
tidak kontagius seperti aspergilosis. Penyakit yang sering menyerang ternak
ayam secara umum berdasarkan penyebabnya dapat dikelompokkan menjadi cekman (stress), defisiensi zat makanan,
parasit, penyakit karena protozoa, penyakit karena bakteri, penyakit karena
virus, dan penyakit karena cendawan (Suprijatna et al., 2008).
2.3.
Formulasi ransum ternak unggas
2.3.1. Pengertian ransum
2.3.1. Pengertian ransum
Ransum adalah bahan-bahan makanan ternak terpilih yang telah disusun
dengana metode tertentu agar kebutuhan nutrisi ternak tersebut terpenuhi
dengan sejumlah kandungan nutrisi baha-bahan yang digunakan itu
(Rasyaf, 2011). Ransum bisa juga disebut sebagai bahan pakan. Penyusunan
pakan merupakan kegiatan pencampuran berbagai bahan pakan yang ada
dengan perbandingan yang telah ditentukan untuk memenuhi kebutuhan
zat-zat makanan yang diperlukan oleh ayam untuk pertumbuhan dan produksi
(Suprijatna et al., 2008).
2.3.2. Kebutuhan nutrisi ternak unggas
Penyusunan ransum perlu memperhatikan keseimbangan antara energi dan
protein (Rasyaf, 2011). Protein diambil sebagai patokan, karena kualitas
suatu bahan dan harga pakan ditentukan oleh kadar protein tersebut.
Anak ayam umur 0-8 minggu membutuhkan protein antara 14-16% dan energi
antara 2.600-2900 Kkal/kg atau rasio protein dan energi 1:183. Ayam
berumur lebih dari 20 minggu membutuhkan protein 17% dan energi 2.650
Kkal/kgatau rasio perbandingan protein dan energi 1:165 (Rukmana, 2003).
Ransum sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak. Dalam
menyusun ransum tiap jenis bahan makanan hendaknya ada bahan sejenis
sebagai pendamping (Rukmana, 2003). Dedak halus misalnya didampingi
dengan bekatul. Jangan menggunakan bahan makanan yang memiliki kandungan
nutrisi dan sifatnya relatif sama, sebagai contoh dedak padi yang
digunakan bersamaan dengan dedak gandum (Rasyaf, 2011).
Kebutuhan protein untuk pemeliharaan relatif rendah karena kebutuhannya
tergantung pada jumlah yang diperlukan untuk tujuan-tujuan produksi.
Karena protein merupakan bagian ransum termahal maka tidak ekonomis
memberikan terlalu banyak protein pada hewan (Rasyaf, 2011). Dua asam
amino yang sangat penting adalah lisin dan metionin yang merupakan
bagian terbesar dari protein hewani, oleh sebab itu pembuatan ransum
ayam perlu menggunakan protein hewani, ketidakseimbangan atau kekurangan
asam amino essensial akan engakibatkan terganggunya pertumbuhan
(Rukmana, 2003).
Energi yang dibutuhkan ayam untuk pertumbuhan ayam untuk pertumbuhan
jaringan tubuh, produksi telur, melakukan aktivitas dan mempertahankan
suhu tubuh normal berasal dari karbohidrat, lemak, dan protein dalam
ransum (Rasyaf, 2011). Apabila jumlah energi yang dimakan lebih besar
daripada yang diperlukan oleh tubuh ayam kelebihannya akan diubah
menjadi lemak dan disimpan dalam tubuh (Rukmana, 2003).
Unggas peka tehadap defefisiensi vitamin karena unggas tidak memperoleh
keuntungan dari hasil sintesis vitamin oleh jasad renik dalam alat
pencernaan sedangkan unggas mempunyai kebutuhan tinggi terhadap vitamin
untuk kelangsungan hidupnya (Rasyaf, 2011). Vitamin yang paling penting
adalah vitamin A, D, E, K dan kelompok vitamin B, karena tingginya
kebutuhan vitamin dalam pakan sering ditambahan bitamin buatan (Rukmana,
2003).
2.3.3.
Jenis-jenis bahan pakan
Unggas dapat berproduksi dengan baik apabila segala yang dibutuhkan oleh
unggas tersebut terpenuhi, kelebihan dari yang dibutuhkan barulah
digunakan untuk produksi (Rasyaf, 2011). Bahan-bahan pakan yang biasa
digunakan dalam ransum unggas adalah jagung kuning, dedak halus, tepung
ikan, bahan-bahan pakan berupa butiran atau kacang-kacangan dan hasil
ikutan pabrik pertanian lainnya (Rukmana, 2003).
2.3.3.2. Bekatul. Bekatul didapat dari hasil penggilingan kembali
beras yang sudah putih. Bekatul merupakan salah satu sumber energi hal
ini dikarenakan bekatul mengandung sumber karbohidrat tinggi (Suprijatna
et al., 2008). Kandungan energi metabolis (EM) bekatul lebih dari 2860
kkal/kg dan kandungan protein kasarnya 12% (Rasyaf, 2011).
2.3.3.3. Bungkil Kedelai. Bungkil kedelai merupakan bahan pakan
sumber protein nabati terbaik dibandingkan sumber lain. Bungkil kedelai
memiliki kandungan protein sebesar 41-50% (Suprijatna et al., 2008).
2.3.4.
Metode penyusunan ransum
Metode penyusunan ransum diantaranya yaitu metode segi empat, metode
coba-coba, metode persamaan simulat, metode matriks, dan metode tujuan
berganda. Metode coba-coba yaitu dengan cara megambil suatu bahan
ditentukan sekian persentasenya, dan disesuaikan dengan kebutuhan
ternak, bila hasilnya belum sesuai dengan kebutuhan ternak dicoba lagi
hingga sesuai kebutuhan ternak, metode ini mudah dan sederhana karena
hanya dengan dasar menyamakan kandungan protein kasar dan energi
metabolismenya saja (Rasyaf, 2011). Harga dan tersedianya bahan makanan
akan mempunyai pengaruh menyolok terhadap pemilihan bahan makanan. Bahan
makanan karbohirdat terdapat dalam jumlah bayak dan harganya relatif
murah, bahan makanan protein asal hewan harganya mahal. Cara paling
ekonomis adalah menggunakan bahan makanan protein berasal dari tumbuhan
dan sedikit bahan makanan protein asal hewan tanpa mengurangi nilai gizi
ransum (Rukmana, 2003).

MATERI
DAN METODE
Praktikum Produksi Ternak Unggas dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 11
dan 18 Oktober 2012 pada pukul 09.00 – 11.30 WIB di Laboratorium Ilmu
Ternak Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro,
Semarang.
3.1. Materi
3.1.1. Pengenalan
jenis dan klasifikasi ternak unggas
Alat – alat yang digunakan pada praktikum pengenalan jenis ternak unggas
ini adalah buku praktikum dan alat tulis untuk menulis hasil pengamatan
perbedaan ternak unggas darat dan unggas air beserta hasil pengamatan
organ eksterior unggas. Media movie, slide powerpoint dan gambar
penjelas merupakan materi yang diberikan oleh asisten.
3.1.2. Anatomi
dan identifikasi ternak unggas
Alat yang dibutuhkan pada praktikum anatomi dan identifikasi ternak
unggas adalah alat seksio yang digunakan dalam proses pembedahan, nampan
sebagai tempat meletakkan organ – organ unggas yang telah dipisahkan
dari tubuh. Alat ukur berupa timbangan kitchen scale digital untuk
mengukur bobot badan ternak unggas, pita ukur dan jangka sorong untuk
mengukur panjang dan lebar organ – organ ternak unggas. Alat tulis
digunakan untuk mencatat hasil pengamatan. Bahan yang dibutuhkan adalah
ayam dewasa jantan dan betina, serta itik dewasa jantan dan betina.
3.1.3. Formulasi
ransum ternak unggas
Alat yang digunakan pada praktikum formulasi ransum ternak unggas adalah
tabel komposisi kandungan bahan pakan sebagai acuan, kalkulator untuk
membantu dalam penghitungan komposisi, timbangan kitchen scale untuk
menimbang berat dari pakan yang digunakan, nampan sebagai tempat
menyusun ransum. Buku praktikum dan alat tulis untuk mencatat hasil
pengamatan. Bahan yang digunakan adalah bahan pakan yang mencakup bahan
pakan sumber energi, sumber protein, sumber mineral dan sumber vitamin.
3.2. Metode
3.2.1. Pengenalan
jenis dan klasifikasi ternak unggas
Metode pengenalan jenis dan klasifikasi ternak unggas adalah
memperhatikan materi yang diberikan oleh asisten melalui media movie,
slide powerpoint dan gambar penjelas. Kemudian melakukan pengamatan
terhadap karakteristik eksterior masing – masing jenis unggas darat dan
air, selanjutnya melakukan klasifikasi unggas yang telah diamati
tersebut berdasarkan sistem klasifikasi standar dan tujuan
pemeliharaannya. Lalu menggambar dan mendeskripsikan data – data yang
disajikan.
3.2.2. Anatomi
dan identifikasi ternak unggas
Metode anatomi dan identifikasi ternak unggas adalah melakukan
penimbangan bobot mati dan bobot darah, mencatat waktu pengeluaran
darah, baru kemudian dilakukan seksio. Membuat sayatan horizontal otot
perut di dekat tulang rusuk hingga pertautan antara tulang dada dan
sayap. Memotong bagian dada dari persendian scapula sehingga bagian
tersebut terbuka. Mengeluarkan dan memisahkan organ – organ seperti
organ pencernaan, organ pernapasan, organ reproduksi dan organ urinari.
Mengamati organ – organ tersebut apabila terdapat abnormalitas kondisi
eksterior maupun interior. Kemudian mencatat hasil pengamatan pada buku
praktikum.
3.2.3. Formulasi
ransum ternak unggas
Metode formulasi ransum ternak unggas adalah menentukan standar
kebutuhan ransum yang akan disusun berdasarkan kebutuhan rasio energi –
protein. Menentukan bahan pakan yang tersedia dan yang akan digunakan,
lakukan pengecekan kandungan bahan pakan tersebut dengan tabel komposisi
nutrien. Selanjutnya melakukan organoleptik terhadap bahan pakan
tersebut. Memformulasi bahan pakan yang tersedia tersebut sehingga
memenuhi kebutuhan ternak dengan menggunakan metode trial and error.
Selanjutnya mencatat hasil formulasi bahan pakan yang diperoleh,
kemudian menyusun ransum sesuai perhitungan yang telah dilakukan secara
berlapis dan pencampuran secara merata.

HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengenalan
Jenis dan Kasifikasi Ternak Unggas
4.1.1. Klasifikasi unggas
Hasil pengamatan terhadap objek
dilakukan pengamatan eksterior terhadap ayam inggris:
Ilustrasi 1. Gambar Ayam Kelas Inggris
Berdasarkan buku The American Standard of Perfection, ayam
diklasifikasikan menjadi beberapa kelas. Kelas inggris adalah sekelompok
ayam yang dibentuk dan dikembangkan di negara Inggris. Berdasarkan
hasil pengamatan pada ayam kelas ini, karakteristik ayam kelas Inggris
adalah dengan bentuk tubuh yang besar, cuping berwarna merah, kulit
berwarna putih, cangkang telut berwarna cokelat ke kuning-kuningan, bulu
merapat dan ayam yang masuk kedalam kelas Inggris merupakan tipe
pedaging. Berdasarkan pernyataan Suprijatna et al. (2008) contoh
bangsa-bangsa ayam kelas inggris adalah sussex, cornish, orpington,
australorp dan dorking.
Hasil pengamatan
terhadap objek dilakukan pengamatan eksterior terhadap ayam kelas Amerika :
Ilustrasi 2. Gambar Ayam
Kelas Amerika
Ayam kelas Amerika adalah kelompok ayam yang dibentuk dan dikembangkan
di negara Amerika Serikat. Berdasarkan hasil pengamatan pada ayam kelas
ini, memiliki karakteristik dengan bentuk tubuh yang sedang, cuping
telinga berwarna merah, bulu mengembang. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Suprijatna et al. (2008) yang menyatakan bahwa arakteristik
kelas amerika adalah bentuk tubuh sedang, cuping telinga berwarna merah,
bulu mengembang, dan kulit berwarna putih.ciri khas lain kulit telur
berwarna coklat kekuningan, cakar tidak berbulu, dan terkenal sebagai
tipe dwiguna. Contoh dari kelas Amerika adalah plymouth rock, wyandotte,
Rhode Island Red (RIR), new hampshire dan jersey.
Hasil pengamatan terhadap objek
dilakukan pengamatan eksterior terhadap ayam kelas Mediterania:
Ilustrasi 3. Gambar Ayam
Kelas Mediterania
Ayam kelas Mediterania adalah kelompok ayam yang dibentuk dan
dikembangkan di sekitar negara dan pulau di Laut Tengah. Berdasarkan
hasil pengamatan pada ayam kelas ini, karakteristik ayam kelas
Mediterania adalah bulu mengembang, cuping telinga berwarna putih,
bentuk tubuh ramping. Hal ini sependapat dengan Suprijatna et al,( 2005)
yang menyatakan bahwa arakteristik ayam kelas mediterania adalah bulu
mengembang, cuping telinga berwarna putih, kerabang telur berwarna
putih, dan merupakan tipe petelur. Berdasarkan pernyataan Yuwanta (2004)
bangsa-bangsa yang termasuk kelas mediterania antara lain leghorn,
ancona, spanish, minorca dan Andalusia. Leghorn single comb white
merupakan bangsa ayam yang popular sebagai jenis ayam petelur.
Hasil pengamatan terhadap objek pengamatan eksterior terhadap ayam kelas
Asia :
Ilustrasi 4. Gambar Ayam
Kelas Asia.
Ayam kelas Asia merupakan ayam yang dibentuk dan dikembangkan di wilayah
Asia. Berdasarkan hasil pengamatan pada ayam kelas ini, karakteristik
kelas Asia adalah mempunyai ciri-ciri umum yaitu badan relatif besar,
bulu merapat ke tubuh, cuping berwarna merah, cangkang telur berwarna
coklat kekuningan sampai putih, kemudian cakar berbulu, kulit berwarna
putih sampai gelap dan termasuk kedalam tipe pedaging (Yaman, 2010).
Menurut pernyataan Suprijatna et al. (2008) bangsa-bangsa kelas Asia
diantaranya adalah brahma, langshan dan cochin china.
Berdasarkan tujuan pemeliharaannya, ayam dibedakan menjadi tipe petelur,
tipe pedaging, dan tipe dwiguna. Klasifikasi berdasarkan tujuan
pemeliharaan atau bisa disebut dengan tipe-tipe ayam dapat dikelompokan
kedalam tipe pedaging, tipe petelur dan tipe dwiguna. Tipe pedaging
memiliki karakteristik sifat yang tenang, dengan bentuk tubuh yang besar
karena hasil produksi berupa daging, kemudian pertumbuhan yang sangat
cepat, warna kulit putih, bulu merapat ke tubuh, produksi telur rendah
dan hasil produksi berupa daging dan contoh tipe ayam pedaging berasal
dari kelas Inggris dan Asia. Tipe ayam petelur memiliki sifat yang yang
lebih agresif atau mudah terkejut. Bentuk tubuh relatif lebih ramping
dengan cuping berwarna putih, cangkang telur berwarna putih, efisien
dalam penggunaan ransum serta tidak memiliki sifat mengeram. Produksi
telur cukup tinggi dan bangsa-bangsa yang tergolong kedalam tipe petelur
berasal dari kelas Mediterania.
Tipe ayam dwiguna merupakan suatu tipe yang dapat menghasilkan daging
dan juga dapat menghasilkan telur. Tipe ayam dwiguna memiliki
karakteristik sifat lebih tenang, dengan bentuk yang relatif sedang,
warna kulit cokelat, pertumbuhan juga relatif sedang. Produksi telur
sedang, tidak sebanyak tipe ayam petelur dan bangsa-bangsa ayam yang
termasuk kedalam tipe ayam dwiguna berasal dari kelas Amerika.
4.1.2. Unggas darat
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilaksanakan didapatkan hasil yang sebagai berikut :
Ilustrasi 5. Eksterior Ayam
Keterangan
:
1.
Jengger 6. Ekor
2.
Kepala 7. Sayap
3.
Paruh 8. Dada
4.
Mata 9. Kaki
5.
Pial
Bagian organ ayam yang tampak dari luar dari bagian kepala, leher, tubuh
bagian depan dan tubuh bagian belakang. Paruh, mata, kelopak mata,
jengger, cuping dan pial terdapat di bagian kepala sementara tubuh
bagian depan terdapat dada dan sayap dibagian belakang terletak
punggung, perut, ekor, paha, betis dan cakar (Yuwanta, 2004). Paruh,
jari dan taji bersifat menulang, tersusun atas keratin. Paruh ayam
berbentuk runcing dan kecil karena disesuaikan dengan pakan yang
terhadap hormon berupa biji-bijian. Jengger dan pial bersifat sensitif
terhadap hormon sex sehingga dapat dijadikan indikator karakteristik
secundary sex, sebagai accesor sexual epidermal. Jengger ayam jantan
lebih besar dari pada ayam betina. Sepasang pial terdapat pada bagian
kedua sisi rahang bawah dibagian basal paruh. Cuping telinga bersifat
berdaging tebal yang terletak dibagian bawah telinga. Cakar pada ayam
umumnya tertutup sisik yang merupakan penjuluran dari corium yang padat
dan terbungkus oleh epidermis yang sangat tebal. Kelenjar minyak
(glandula uropygal) yang terdapat dibagian atas ekor ayam berukuran
sebesar kacang kapri, sedangkan pada unggas air tumbuh lebih besar
(Suprijatna et al., 2005). Ayam memiliki bentuk paruh lancip, berwarna
kuning, warna jengger merah serta kaki berwarna kuning bulu pada ayam
jantan dijadikan sebagai daya tarik dalam menarik lawan jenisnya. Bagian
kaki pada ayam jantan terdapat taji sedangkan pada ayam betina tidak
terlalu berkembang dengan baik minorca (Rasyaf, 2008).
4.1.3. Unggas air
Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah dilaksanakan, didapatkan hasil yang sebagai berikut :
Ilustrasi 6. Eksterior Itik
Keterangan :
1.
Mata 4. Leher 7. Dada
2.
Lubang hidung 5. Punggung 8. Ekor
3. Paruh 6. Bulu kelamin 9. Selaput renang
Itik yang digunakan dalam praktikum kemarin adalah jenis itik pedaging.
Ukuran itik pedaging umumnya berbadan besar dan padat agar bisa diambil
dagingnya. Berdasarkan pernyataan Ranto dan Sitanggang (2005) bebek
dengan ukuran yang kecil biasa paling baik untuk dipelihara sawah padi.
Menurut Yaman (2010) unggas air merupakan unggas yang lingkungannya
berada di air dan salah satunya adalah itik. Itik adalah hewan bersayap
yang biasanya hidup di air atau rawa dengan sifat-sifat khas yang
membedakan dan menggolongkannya sebagai unggas air.
Dalam keadaan liar, ternak itik bersifat monogamous, yaitu hidup
berpasangan. Setelah jinak akan mengalami perubahan menjadi bersifat
polygamous, yaitu hidup bersama – sama dalam suatu kelompok. Menurut
Ranto dan sitanggang (2005) para ahli berpendapat bahwa jenis ternak
itik domestik yang kita kenal sekarang ini (kecuali Muskovi = Entok)
merupakan keturunan langsung dari itik. Diperkuat pernyataan Rasyaf
(2011) bahwa sifat khas itik yang lainnya adalah sifat omnivorous, yaitu
hewan pemakan biji–bijian, rumput–rumputan, umbi-umbian dan makanan
yang berasal dari hewan. Bulu itik berbentuk konkaf yang merapat erat ke
permukaan badan dengan permukaan bagian dalam yang lembut dan tebal
serta senantiasa berminyak. Fungsi bulu adalah untuk mencegah masuknya
air sehingga air tidak dapat mencapai permukaan kulit. Timbunan lemak
yang terdapat dibagian bawah kulit berfungsi sebagai insulator sehingga
itik tahan dingin walaupun berada dalam air untuk jangka waktu yang
cukup lama. Bulu itik juga mengandung banyak udara sehingga itik dapat
mengapung dalam air. Dari pernyataan Ranto dan Sitanggang (2005) ciri
spesifik dari itik jantan dengan betina adalah ada tidaknya feather sex
pada bulu ekornya.
4.1.4. Perbedaan unggas darat dan unggas air
Walaupun sesama jenis unggas, ayam dan itik memiliki beberapa perbedaan.
Perbedaannya adalah ayam termasuk unggas darat, sedangkan itik termasuk
unggas air. Ayam memiliki paruh yang runcing dan keras untuk
mematuk-matuk makanannya yang keras, sedangkan itik memiliki paruh yang
sedikit melebar karena makanan itik lembut dan tidak keras. Ayam
memiliki jengger di kepalanya, sedangkan itik tidak memiliki. Ayam
memiliki pial di bagian bawah kepalanya, sedangkan itik tidak memiliki.
Tembolok pada ayam berkembang, sedangkan tembolok itik tidak berkembang.
Kaki pada itik memiliki selaput untuk memudahkan berenang di dalam air,
sedangkan pada ayam kakinya tidak memiliki selaput.
4.2.
Anatomi dan Identifikasi Penyakit Ternak Unggas
4.2.1.
Sistem pencernaan
Hasil pengamatan terhadap sistem pencernaan pada unggas sebagai berikut :
1.
Oesophagus 5.
Small intestine
2.
Crop 6.
Ceca
3.
Proventriculus 7. Rectum
4.
Gizzard 8. Cloaca
Berdasarkan hasil praktikum pengamatan terhadap sistem pencernaan unggas
yang meliputi ayam dan itik, diketahui bahwa organ pencernaan adalah
terdiri dari Oesophagus, crop, proventriculus, gizzard, small intestine
(duodenum, jejunum, ileum), ceca, rectum dan cloaca. Hal ini sesuai
dengan pendapat Suprijana et al. (2008) yang menyatakan bahwa saluran
pencernaan terdiri dari mulut, esophagus (kerongkongan), crop
(tembolok), proventriculus (perut kecil), gizzard (empedal), duodenum,
usus halus, ceca, rectum, cloaca, dan vent. Sebagaimana diketahui bahwa
setiap organ memiliki fungsinya masing-masing, hal ini diperkuat oleh
pernyataan Fadilah (2005) yang menyatakan bahwa setiap bagian alat
pencernaan memiliki fungsi yang berbeda. Hal ini sesuai dengan pendapat
Yuwanta (2004) yang menyatakan bahwa saluran pencernaan ayam terdiri
dari mulut, kerongkongan (esophagus), tembolok (crop), proventriculus
(lambung sejati), ventrikulus, usus halus (small intestine), ceca, usus
besar (kolon) dan kloaka. Setiap bagian alat memiliki fungsi yang
berbeda.
Lidah pada unggas berfungsi membantu pada waktu makan karena ada bagian
dari lidah yang bercabang pada bagian belakang yang mendorong pakan
turun kedalam kerongkongan. Mulut unggas dapat menghasilkan air liur
yang mengandung enzim amilase. Hal ini sesuai dengan pendapat Fadilah
(2005) yang menyatakan bahwa Mulut unggas menghasilkan air liur yang
mengandung enzim amilase (enzim pengurai makanan) dan memepermudah
makanan masuk ke kerongkongan. Esophagus merupakan saluran penghubung
antara mulut dan lambung (gizzard) yang berfungsi sebagai tempat
masuknya pakan, bentuknya memanjang dan silinder, panjang esophagus pada
ayam dan itik adalah 4 cm dan 20,5 cm.
Ukuran paruh itik lebih panjang dan berbentuk pipih dibandingkan paruh
ayam yang cenderung lebih pendek dan runcing. Hal ini karena pakan yang
dimakan oleh itik dan ayam berbeda. Ayam cenderung menyukai pakan yang
berbentuk butiran atau bijian sehingga paruhnya runcing, sedangkan itik
cenderung menyukai pakan yang lembek sehingga paruhnya pipih dan panjang
untuk mempermudah dalam pengambilan pakan. Paruh itik dan ayam
mempunyai lidah dan kelejar ludah untuk membantu mendorong makanan ke
kerongkongan, hal ini sesuai dengan pendapat Suprijatna et al. (2008)
yang menyatakan bahwa di dalam mulut ayam terdapat lidah yang yang
berfungsi untuk mendorong makanan untuk masuk ke dalam esophagus.
Ditambahkan oleh Fadilah (2005) bahwa lidah untuk mendorong makanan ke
dalam kerongkongan, juga berfungsi untuk menahan air, di dalam mulut
juga terdapat kelenjar ludah yang berfungsi untuk membantu pada saat
menelan.
Tembolok memiliki kemampuan untuk mengembang. Panjang tembolok pada ayam
dan itik adalah 6 cm dan 5 cm. Tembolok merupakan tempat penyimpanan
makanan sementara sebelum masuk ke dalam lambung dan di tembolok tidak
terjadi proses pencernaan. Tembolok pada itik tidak begitu berkembang
karena faktor pakan yang dimakan oleh itik yaitu pakan berbentuk lembek.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suprijatna et al. (2008) yang
menyatakan bahwa di dalam tembolok tidak ada atau bahkan sedikit proses
pencernaan, kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang
dilanjutkan aktivitasnya di tembolok.
Perut unggas terdiri dari perut kelenjar (proventriculus) dan (gizzard).
Proventriculus merupakan suatu pelebaran dari kerongkongan yang
dindingnya menebal menuju ke arah gizzard. Panjang proventrikulus ayam
dan itik adalah 8 cm dan 5 cm. Panjang gizzard ayam dan itik jantan
adalah 6 dan 6,5 cm. Gizzard atau ventriculus merupakan perut atau
lambung yang tersusun atas otot yang kuat dan tebal yang berada diantara
proventriculus dan usus halus, berfungsi sebagai tempat menghancurkan
atau menggiling pakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Yuwanta (2004)
bahwa gizzard sangat tebal dan partikel pakan yang masuk akan segera
digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus.
Pemberian grit dalam pakan adalah tidak umum tetapi dapat membantu kerja
empedal. Pecahanan kerang atau bahan keras yang tidak larut dapat
digunakan sebagai suatu pakan tambahan. Material halus akan masuk
gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa
material kasar akan tinggal di gizzard untuk beberapa jam.
Usus halus merupakan saluran pencernaan setelah gizzard yang dibedakan
menjadi tiga bagian yaitu duodenum, jejunum dan ileum yang saling
berurutan. Panjang duodenum, ileum dan jejunum pada ayam dan itik yaitu
22,5 dan 49 cm untuk panjang duodenum, 55 cm dan 59 cm untuk panjang
ileum, adalah 66 dan 36,5 cm untuk panjang jejunum sesuai dengan
pendapat Suprijatna et al. (2008) bahwa duodenum adalah usus halus yang
menghubungkan lambung, jejunum adalah usus halus yang berada di bagian
tengah, ileum adalah bagian akhir dari usus halus yang berhubungan
langsung dengan usus buntu (ceca). Duodenum dapat diketemukan batasannya
secara jelas karena pada duodenum, pankreas melekat sedangkan pada
jejunum dan ileum sulit ditemukan batasan yang pasti. Namun pemisah
antara jejunum dan ileum (micel difentriculum) lebih jelas pada ayam
daripada pada itik. Absorbsi hasil pencernaan makanan terjadi di usus
halus. Sesuai dengan pendapat Fadilah (2005) yang menyatakan bahwa
zat-zat makanan yang nantinya masuk ke usus besar telah mengalami
absorbsi di usus halus.
Pada ayam dan itik juga ditemukan usus buntu. Usus buntu merupakan
buluh-buluh yang buntu dan timbul di tempat pertemuan usus halus dan
usus besar. Usus buntu berisi sejumlah makanan atau bahan yang tidak
tercerna, berwarna hitam atau putih. Panjang usus buntu pada unggas
sekitar 13,2 cm. Usus tersebut termasuk tidak normal karena tidak sesuai
dengan standar panjang usus pada unggas. Hal tersebut sesuai dengan
pandapat Suprijatna et al. (2008) yang menyatakan bahwa ceca normal pada
unggas sekitar 15 cm. Panjang usus besar ayam dan itik jantan adalah 8
dan 9,5 cm, memiliki diameter lebih besar daripada usus halus. Usus
besar terletak diantara usus buntu dan kloaka. Hal ini sesuai pendapat
Fadilah (2005) yang mengungkapkan bahwa panjang usus besar hanya sekitar
±10 cm dengan diameter sekitar dua kali usus halus. Bentuknya melebar
dan terdapat pada bagian akhir usus halus ke kloaka. Kloaka merupakan
bagian akhir dari saluran pencernaan setelah usus besar, berbentuk
tabung dan merupakan muara dari saluran pencernaan, saluran kencing, dan
saluran reproduksi berfungsi sebagai lubang pengeluaran, baik kencing,
feses, telur, dan sebagai alat reproduksi. Panjang kloaka pada unggas
sekitar 2,5 cm.
Hati adalah organ asesoris berwarna merah kecokelatan dan berperan
mensekresi cairan empedu yang berhubungan dengan duodenum dan membantu
dalam pencernaan lemak di duodenum. Pancreas adalah kelenjar yang
menumpel pada duodenum sehingga membentuk huruf U yang berfungsi
mengeluarkan enzim-enzim yang diperlukan dalam proses pencernaan. Hal
ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Suprijatna et al.
(2008) bahwa hati dan pankreas membantu menghasilkan sekresi untuk
pencernaan meskipun makanan yang masuk tidak melalui organ tersebut.
Pankreas mensekresikan enzim-enzim seperti amilase prankreas, lipase
prankreas, dan tripsin untuk membantu pencernaan karbohidrat, protein,
dan lemak di duodenum.
4.2.2.
Sistem respirasi unggas
Ilustrasi 8. Sistem
respirasi unggas
Keterangan :
1.
Larynx
2.
Trachea
3.
Bronchus
4.
Paru-paru
Berdasarkan hasil praktikum pengamatan terhadap sistem respirasi unggas
yang meliputi ayam dan itik, diketahui bahwa organ respirasi adalah
Larynx, trachea, bronchus, dan paru-paru. Hal ini sesuai dengan pendapat
Suprijatna et al. (2008) yang menyatakan bahwa sistem respirasi pada
ayam terdiri dari nasal cavities, larynx, trachea (windpipe), syrinx
(voice box), bronchi, paru-paru, kantong udara dan udara tertentu pada
tulang. Fadilah (2005) mengatakan bahwa fungsi alat pernapasan ini
adalah sebagai tempat pertukaran udara yang masuk dan keluar dari tubuh
ayam. Dengan kata lain, berfungsi sebagai tempat pertukaran antara
oksigen yang masuk kedalam tubuh dan karbondioksida yang dikeluarkan
dari tubuh unggas.
Trachea berbentuk seperti selang, merupakan saluran pernafasan pertama
yang tersusun atas tulang rawan yang berbuku-buku. Syrinx merupakan
bagian dari trachea yang mengembang, berfungsi sebagai pita suara.
Syrinx antara itik jantan dan betina berbeda, pada itik jantan syrinx
berkembang, sedangkan pada itik betina syrinx kurang berkembang. Oleh
karena itu itik jantan mempunyai suara yang lebih keras dibandingkan
dengan itik betina. Bronchus merupakan percabangan dari trachea, dan
diikuti oleh broncheolus yang merupakan percabangan dari bronchus yang
berada di dalam paru-paru. Paru-paru unggas terdiri dari dua bagian,
warna paru-paru dari itik lebih cerah dibandingkan dengan paru-paru
ayam. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf (2011) bahwa sistem
pernafasan unggas terdiri dari nostril, trachea, syrinx, bronchus,
broncheolus dan paru-paru. Trachea merupakan saluran pertama yang berupa
saluran yang berbuku-buku, syrinx adalah pita suara. Ditambahkan dengan
pendapat Yuwanta (2004) bahwa bronchus merupakan percabangan dari
trachea, merupakan cabang dari bronchus yang menyalurkan udara kedalam
paru-paru melalui anak cabangnya. Broncheolus adalah anak cabang dari
bronchus yang berbentuk saluran-saluran kecil yang menyalurkan udara
dari bronchea ke paru-paru. Paru-paru merupakan organ vital dalam sistem
pernafasan unggas, karena paru-paru merupakan pengatur sirkulasi udara
dalam tubuh unggas ayam dan .
4.2.3.
Sistem reproduksi unggas
4.2.3.1.
Sistem reproduksi unggas jantan
Ilustrasi 9. Sistem reproduksi unggas jantan
Keterangan :
1.
Testes
2.
Vas deferens
3.
Ureter
Berdasarkan
praktikum pengamatan saluran reproduksi ayam jantan didapatkan ciri-ciri ayam
mempunyai testes yaitu gabungan dari dua testis, saluran vas deverens, dan ureter. Hal ini sesuai pendapat Suprijatna et al. (2008) yang menyatakan bahwa
saluran reproduksiayam jantan terdiri dari dua testis yang terletak pada dorsal
area rongga tubuh, ductus deverens
dan dinding dorsal kloaka. Fadilah dan Agustin (2011) menyatakan bahwa alat
reproduksi ayam jantan terdiri dari dua testis yang memiliki epididimis dan vas deferens yang menuju ke alat kelamin
(copulatory organ).
Menurut pernyataan Suprijatna et al. (2008) testis terdiri dari sejumlah besar saluran kecil yang
bergulung-gulung dan dari lapisan-lapisannya dihasilkan sperma. Diperkuat pernyataan Fadilah (2003) bibit jantan berupa semen atau sperma diproduksi oleh testes yang
akan disalurkan ke saluran reproduksi.
Dari pernyataan Suprijatna et al.
(2008) vas deferens yaitu saluran
yang berfungsi mengalirkan sperma keluar dari tubuh. Masing-masing vas deferens
bermuara kedalam sebuah papila kecil yang bersama berperan sebagai organ intromittent. Serta dari Yuwanta (2004) menyatakan bahwa Vas deferens merupakan
tempat tersimpannya semen dan diencerkan oleh cairan limpa (lymph fluid) yang ketika dikeluarkan pada
saat terjadi perkawinan, kedua cairan tersebut sudah tercampur.
Menurut Fadilah (2003) papila merupakan saluran
setelah vas deferens yang telah menerima semen atau sprema dan Yuwanta (2004) menyatakan bahwa alat copulatory pada ayam
memiliki dua pappilae dan satu alat copulatory mengecil berada di daerah
sekitar kloaka.
4.2.3.2.
Sistem reproduksi unggas betina
Ilustrasi 10. Sistem reproduksi unggas betina
Keterangan :
1.
Sel telur kecil 6.
Uterus
2.
Sel telur matang 7.
Rudimentary right oviduct
3.
Infundibulum 8. Vagina
4.
Magnum 9. Kloaka
5. Isthmus
Berdasarkan
hasil praktikum pengamatan sistem reproduksi unggas betina meliputi sel telur
kecil, sel telur matang, infundibulum,
magnum, isthmus, uterus, rudimentary
right oviduct, vagina, dan kloaka. Hal tersebut sependapat dengan
pernyataan Suprijatna et al. (2008)
yang menyatakan bahwa sistem reproduksi unggas betina terdiri dari satu ovarium
dan satu oviduk. Ovarium ayam biasanya terdiri dari 5-6 folikel yang sedang
berkembang, berwarna kuning besar (yolk)
dan sejumlah besar folikel putih kecil yang menunjukkan sebagai kuning telur
yang belum dewasa. Oviduk merupakan saluran tempat disekresikannya albumen
(putih telur), membran kerabang, dan pembentukkan kerabang telur.
Infundibulum memiliki
panjang 9 cm yang berfungsi menangkap kuning telur (yolk) dan tempat penampungan sperma dengan waktu proses selama 15
menit. Magnum memiliki ukuran 33cm
dengan fungsi memberikan albumen selama 3 jam lamanya. Isthmus memiliki panjang 10 cm yang fungsinya
memberikan shell dalam dan luar
selama 75 menit. Uterus memiliki ukuran 10-12 cm dengan proses
pengerasan kerabang telur oleh kalsium (kalsifikasi) selama 18-20 jam. Menurut Yuwanta (2004) vagina
memiliki panjang sekitar 12 cm yang memiliki fungsi penyimpanan kutikel di kerabang sehingga
membentuk pori-pori selama beberapa menit. Berdasarkan pernyataan dari Suprijatna et al. (2008) yang menyatakan bahwa
sistem reproduksi unggas betina terdiri dari funne atau infundibulum, magnum sebagai tempat albumen di
sekresikan, isthmus sebagai tempat
mensekresikan material pembentuk membran kerabang, uterus atau kelenjar
kerabang, dan vagina merupakan saluran menuju kloaka.
4.2.4.
Sistem urinari
Ilustrasi 11. Sistem
urinari unggas
Keterangan :
1.
Ginjal
2.
Ureter
Berdasarkan hasil praktikum pengamatan terhadap sistem urinari pada
unggas dalam hal ini ayam dan itik terdiri dari ginjal dan ureter.
Ginjal bagian paling luar adalah kapsula, serabut halus keluar dari
kapsula menyisip parenkim ginjal bersama pembuluh darah. Renal tubulus
dianggap identik dengan nefron mamalia yang terdiri atas korpuskuli
renalis dengan glomeruli relatif lebih kecil dari mamalia, tubuli
kontorti proksimalis, mempunyai epithel kubis dengan brush brooder,
jerat henle memiliki epithel sama namun tidak memiliki brush brooder,
tubuli konturti distalis memiliki lumen lebih luas, epitelnya lebih
pucat dan berbentuk kubis, dan alat penyalur mulai dari duktuli
koligentes dengan epitel kubis. Selaput lendir ureter banyak baris. Pada
tunika propria sebagaimana pada bangsa burung banyak ditemukan limfosit
(Fadilah, 2003).
4.2.5.
Identifikasi penyakit unggas
Berdasarkan hasil praktikum identifikassi penyakit
pada unggas, diketahui bahwa unggas yang digunakan saat praktikum berada dalam
kondisi sehat karena tidak menunjukan gejala-gejala berada pada kondisi sakit
atau berada pada kondisi stres atau dalam kondisi cekaman karena
penyebab-penyeba stres ini sangat minim. Hal ini sependapat dengan pernyataan
Fadilah (2005) yang menyatakan bahwa berdasarkan penyebabnya, penyakit dapat
dibedakan menjadi indirect factor
atau predisposing dan direct factors.
Predisposing penyebab penyakit biasanya berkaitan dengan stress (cekaman). Juga
diperkuat oleh pernyataan Suprijatna et
al. (2008) yang menyatakan bahwa penyebab stres diantara lain adalah
kedinginan, ventilasi yang buruk, populasi tinggi (overcrowding), tidak cukup tempat pakan dan minum, serta
overmedikasi (pengobatan yang berlebihan). Hal-hal ini tidak terjadi karena
sebelum dipakai untuk kebutuhan praktikum, ternak diberi perlakuan yang baik
sehingga penyebab stres lingkungan tidak begitu berpengaruh terhadap keadaan
ternak.
4.3. Formulasi ransum ternak unggas
Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan, kebutuhan formulasi ransum ayam petelur periode grower dengan metode trial and error dapat diamati pada tabel
1 berikut ini :
Tabel
1. Hasil Formulasi Ransum Ayam petelur periode Grower
Bahan
pakan
|
EM
(kkal/kg)
|
PK
(%)
|
Komposisi
(%)
|
EM
(kkal/kg)
|
PK
(%)
|
Jagung
Bekatul
Tepung
ikan
Bungkil
Kedelai
Premix
|
3370
2860
2830
2240
1
|
8,6
12
63,6
48
1
|
58,25
19
2
19,75
1
|
1963,0
543,4
56,6
442,4
1
|
2,28
9,4
5
1,2
1
|
Total
|
100
|
2906,4
|
18,8
|
Sumber: Data Primer Praktikum Produksi
Ternak Unggas, 2012.
Dari hasil perhitungan formulasi ransum ayam petelur periode grower
didapatkan total Protein Kasar (PK) 24,82% dan Energi Metabolis sebesar
2895 kkal/kg. Hasil tersebut sudah memenuhi kebutuhan nutrisi untuk ayam
petelur periode grower dalam satu hari. Hal ini sesuai pendapat Rukmana
(2003) yang menyatakan bahwa kebutuhan energi ayam petelur periode
grower 2800 kkal/kg dengan 24% protein. Perhitungan didapatkan dengan
metode trial and error atau metode coba-coba. Menurut Rasyaf (2011)
metode coba-coba yaitu dengan cara megambil suatu bahan ditentukan
sekian persentasenya, dan disesuaikan dengan kebutuhan ayam, bila
hasilnya belum sesuai dengan kebutuhan ayam dicoba lagi hingga kebutuhan
ayam dapat terpenuhi.
Ayam petelur mengkonsumsi ransum guna untuk mencukupi kebutuhan energi
yang akan digunakan untuk menjalankan fungsi tubuh. Ransum terbaik
adalah yang bentuk tepung, sebab ayam petelur yang mempunyai sifat
nervous dan sering mematuk, karena ayam petelur akan mempunyai kesibukan
lain dengan mematuk-matuk pakannya. Protein, karbohidrat, vitamin,
mineral, dan air mutlak harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Karena
jika kekurangan salah satu nutrien dapat mengganggu kesehatan maupun
produktivitas ayam petelur. Menurut Rasyaf (2011) ransum sempurna
merupakan kombinasi beberapa makanan, yang dikonsumsi secara normal
dapat mensuplai zat-zat makanan pada ada ternak dalam perbandingan
jumlah, bentuk, sedemikian rupa sehingga fungsi yang ada harus dapat
memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan agar dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik.
Tabel 2. Hasil Organoleptik Bahan Pakan
Bahan Pakan
|
Bentuk
|
Tekstur
|
Warna
|
Bau
|
Jagung
|
Serpihan
|
Kasar
|
Kuning
|
Khas jagung
|
Konsentrat
|
Serbuk
|
Halus
|
Coklat muda
|
Amis
|
Bekatul
|
Serbuk
|
Halus
|
Krem
|
Hambar
|
Top Mix
|
Serbuk
|
Halus
|
Krem
|
Amis
|
Tepung Ikan
|
Serbuk
|
Halus
|
Coklat
|
Seperti tanah
|
Sumber: Data
Primer Praktikum Produksi Ternak Unggas, 2012.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil
organoleptik bahan pakan jagung memiliki bentuk serpihan yang bertekstur
kasar, beerwarna kuning dan memiliki bau khas jagung. Jagung kuning
digunakan sebagai sumber energi ransum dan penggunaanya berkisar 40-47%
dari total ransum. Menurut Suprijatna et al. (2008) jagung merupakan
sumber pigmen xanthofil yang menimbulkan warna kuning pada kaki dan
kulit ayam serta kuning telur.
Berdasarkan hasil organoleptik bahan pakan bekatul memilliki bentuk
serbuk halus dengan warna krem dan baunya hambar atau khas. Menurut
Rukmana (2003) bekatul didapat dari hasil penggilingan kembali beras
yang sudah putih. Protein bekatul lebih rendah daripada dedak, dalam
dedak masih terkandung bagian lembaga padi yang mengandung protein
tinggi.
Berdasarkan hasil organoleptik bahan pakan tepung ikan yang diamati
memiliki bentuk serbuk halus, berwarna coklat dan berbau seperti tanah,
hal ini dikarenakan tepung ikan yang digunakan untuk praktikum sudah
kadaluarsa sehingga baunya sudah tidak seperti ikan. Menurut Rasyaf
(2011) tepung ikan yang tidak rusak karena pengolahan mengandung energi
metabolis yang tinggi dibanding dengan bahan-bahan makanan lainnya yang
digunakan dalam ransum unggas.
Metode trial and error adalah metode penyusunan ransum yang sangat
sederhana karena hanya menyamakan kandungan protein kasar dan energi
metabolis, tetapi metode ini akan sangat merepotkan bila bahan pakan
yang dipakai sangat banyak, dalam menghitungnya bisa berkali-kali dan
hasilnya belum tentu sesuai formula yang dikehendaki. Hal ini sesuai
pendapat Rasyaf (2011) yang menyatakan bahwa metode trial and error ini
mudah dan sederhana karena hanya dengan dasar menyamakan kandungan
protein kasar dan energi metabolisnya saja.

KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
klasifikasi unggas yang penting untuk diketahui ada empat kelas, yaitu
kelas Asia, kelas Amerika, kelas Mediterania dan kelas Inggris. Pada
unggas darat selaput (foot web) tidak berkembang sedangkan pada unggas
air selaput (foot web) berkembang dengan baik. Pada umumnya unggas
jantan memiliki feather sex untuk menarik pasangannya sedangkan unggas
betina tidak. Sistem pencernaan pada ayam dan itik terdapat perbedaan.
Hal ini disebabkan karena makanan yang dikonsumsi itik lebih banyak
mengandung air sedangkan makanan yang dikonsumsi ayam lebih lunak dan
lebih mudah dicerna, misalnya berupa biji-bijian. Sistem respirasi pada
ayam dan itik berbeda yaitu pada itik memiliki syrinx. Salah satu tujuan
dalam penyusunan ransum adalah supaya didapatkan pakan dengan harga
yang relatif murah namun dengan kualitas yang tinggi.
5.2.
Saran
Ketika pelaksanaan praktikum sebaiknya praktikan memeriksa kelengkapan
alat-alat yang akan digunakan dan praktikan dapan memanfaatkan waktu
praktikum seefisien mungkin, sehingga praktikum berjalan dengan baik dan
pengolahan data yang dilakukan pun menjadi maksimal.

Fadilah. R.
2003. Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Agromedia Pustaka,
Depok.
Fadilah. R, dan
A. Polana. 2005. Aneka Penyakit Pada Ayam Dan Cara Mengatasinya. Agromedia
Pustaka, Depok.
Ranto Dan M.
Sitanggang. 2005. Paduan Lengkap Beternak Itik. Agromedia Pustaka, Depok.
Rasyaf, M. 2011. Panduan beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Suprijatna. E,
U. Atmomarsono, R. Kartasudjana. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Yaman, M. Aman. 2010. Ayam Kampung Unggul 6 Minggu Panen. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Yuwanta, T. 2004. DasarTernakUnggas. Kanisius, Yogyakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)